Wajib Diketahui! Ini 9 Suku yang Ada di Sumatera Selatan, Ada Suku Pasemah
Untuk itulah, berikut 12 Suku Bangsa di Sumatera Selatan yang dilansir dari berbagai sumber dan wajib untuk ketahui.
1. Suku Komering
Komering merupakan salah satu suku atau wilayah budaya di Sumatra Selatan, yang berada di sepanjang aliran Sungai Komering.
Seperti halnya suku-suku di Sumatra Selatan, karakter suku ini adalah penjelajah sehingga penyebaran suku ini cukup luas hingga ke Lampung.
Suku Komering terbagi atas dua kelompok besar: Komering Ilir yang tinggal di sekitar Kayu Agung dan Komering Ulu yang tinggal di sekitar kota Baturaja.
Suku Komering terbagi beberapa marga, di antaranya marga Paku Sengkunyit, marga Sosoh Buay Rayap, marga Buay Pemuka Peliyung, marga Buay Madang, dan marga Semendawai.
Wilayah budaya Komering merupakan wilayah yang paling luas jika dibandingkan dengan wilayah budaya suku-suku lainnya di Sumatra Selatan.
Selain itu, bila dilihat dari karakter masyarakatnya.
Suku Komering dikenal memiliki temperamen yang tinggi dan keras.
Berdasarkan cerita rakyat di masyarakat Komering, suku Komering dan suku Batak, Sumatra Utara, dikisahkan masih bersaudara.
Kakak beradik yang datang dari negeri seberang.
Setelah sampai di Sumatra, mereka berpisah.
Sang kakak pergi ke selatan menjadi puyang suku Komering, dan sang adik ke utara menjadi puyang suku Batak.
Kakak beradik yang datang dari negeri seberang.
2. Suku Palembang
Kelompok suku Palembang memenuhi 40 - 50 persen daerah kota palembang.
Suku Palembang dibagi dalam dua kelompok: Wong Jeroo merupakan keturunan bangsawan/hartawan dan sedikit lebih rendah dari orang-orang istana dari kerajaan tempo dulu yang berpusat di Palembang, dan Wong Jabo adalah rakyat biasa.
Seorang yang ahli tentang asal usul orang Palembang yang juga keturunan raja.
Mengakui bahwa suku Palembang merupakan hasil dari peleburan bangsa Arab, Cina, suku Jawa dan kelompok-kelompok suku lainnya di Indonesia.
suku Palembang sendiri memiliki dua ragam bahasa, yaitu Baso Palembang Alus dan Baso Palembang Sari-Sari.
Suku Palembang masih tinggal/menetap di dalam rumah yang didirikan di atas air.
Model arsitektur rumah orang Palembang yang paling khas adalah rumah Limas yang kebanyakan.
Didirikan di atas panggung di atas air untuk melindungi dari banjir yang terus terjadi dari dahulu sampai sekarang.
Di kawasan sungai Musi sering terlihat orang Palembang menawarkan dagangannya di atas perahu.
Pengucapan kata suku palembang sedikit berbeda dengan suku melayu lain seperti melayu riau dan malaysia (yang banyak berakhiran -e), karena berakhiran -o.
3. Suku Gumai
Suku Gumai adalah suku bangsa yang mendiami beberapa wilayah di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatra Selatan.
Suku ini telah muncul sejak lama Gumai merupakan satu kesatuan dari teritorial Gumai yaitu Gumay Lembak, Gumay Ulu, dan Gumay Talang.
Suku Gumai bukan saja sebagai identitas diri seseorang dalam hal nama, akan tetapi juga merupakan identitas asal daerah, identitas daerah serta identitas keturunan.
Tidak semua orang yang menggunakan nama Gumai atau Gumay menetap di Gumai (dalam hal ini di Kabupaten Lahat), bisa saja orang/person yang menggunakan nama Gumai/Gumay, baik di depan ataupun dibelakang namanya adalah orang – orang yang seumur hidup tidak pernah melihat daerah Gumai/Gumay itu sendiri.
Penggunaan nama yang di sandingkan didepan/dibelakang nama seseorang itu sendiri menunjukkan tepat asal, keturunan ataupun nama keluarga. Bisa salah satunya dan bisa juga ketiga – tiganya.
Menurut cerita dari tetuah-tetuah dusun di kampung Gumai ,serta beberapa catatan suku Gumai merupakan keturunan anak cucu dari Puyang Diwe Gumay mendiami daerah yang cukup luas dalam bentuk dusun.
Yang akhirnya tumbuh menjadi tiga marga sebagai sub dari suku Gumay, antara lain:
1) Gumay Lembak, yang terletak di kecamatan Pulau Pinang. Tepatnya berkedudukan di Lubuk Sepang,
2) Gumay Ulu, terletak di kecamatan Pulau Pinang. Berkedudukan di Tinggi Hari..
3) Gumay Talang, terletak di kecamatan Kota Lahat, tepatnya di Langu-Endikat.
4. Suku Semendo
Suku Semende atau Semendo bagain dari suku bangsa di Sumatera Selatan.
Suku ini memiliki dua sub suku atau bisa juga disebut marga/klan/kaum yaitu Semende Darat dan Semende Lembak.
Suku Semende Darat bertempat tinggal di Pulau Panggung, dan Muara Enim sedangkan Semende Lembak tinggal di Kecamatan Pulau Beringin, Sungai Are, Sindang Danau, dan kecamatan Mekakau Ilir di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
Mereka juga tinggal di Kecamatan Semendo Darat Laut, Semendo Darat Tengah, Semendo Darat Ulu dan sebagian lainnya berada di Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Menurut sejarahnya, suku Semendo berasal dari keturunan suku Banten yang pada beberapa abad silam pergi merantau dari Jawa ke pulau Sumatera, dan kemudian menetap dan beranak cucu di daerah Semendo.
Berada di tengah kawasan Bukit Barisan, Semende ini menjadi salah satu daerah dataran tinggi yang menyimpan pesona alam memikat di Sumsel.
Eksotisme alam Semende ini umumnya dihiasi dengan hamparan sawah yang berjenjang dan jalanannya yang berkelok menyusuri tebing bukit.
Hampir 100 persem penduduk Semendo hidup dari hasil pertanian, yang masih diolah dengan cara tradisional.
Lahan pertanian di daerah ini cukup subur, karena berada kurang lebih 900 meter di atas permukaan laut.
Ada dua komoditi utama dari daerah ini: kopi jenis robusta dengan jumlah produksi mencapai 300 ton per tahunnya, dan padi, dimana daerah ini termasuk salah satu lumbung padi untuk daerah Sumatera Selatan.
5. Suku Lintang
Suku Basemah atau juga disebut Besemah, Pasemah, atau Pesemah, adalah suku bangsa yang mendiami wilayah kota Pagaralam, kabupaten Empat Lawang, kabupaten Lahat, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Muara Enim.
Suku ini secara umum bermukim di sekitar kawasan gunung berapi yang masih aktif, gunung Dempo.
Van Der Hoop merupakan pelopor pengamatan peninggalan Megalitik di Sumatera Selatan, khususnya di Pasemah.
Adapun suku yang dekat dengan suku Pasemah yaitu suku lintang.
Suku lintang merupakan suku yang dekat dengan suku Pasemah atau suku Besemah.
Orang Lintang merupakan suku bangsa yang turun dari gunung Dempo di Kota Pagaralamdan berasal dari sub atau bagian Pasemah (basemah), seperti halnya juga lematang dan Lembak.
Hal itu salahsatu faktor menjadi suku lintang dekat dengan suku Pasemah atau suku Besemah.
Pakantan didiami oleh suku Mandailing.
Beberapa marga yang terdapat di Pakantan antara lain: Lubis, Nasution, Batubara Hasibuan, dan Lintang (Lintang adalah suatu marga yang terbentuknya di Pakantan).
6. Suku Kayu Agung
Suku Kayuagung atau Komering Kayuagung adalah suku asli Indonesia yang berasal dari kabupaten Ogan Komering Ilir, provinsi Sumatra Selatan.
Komunitas suku ini umumnya terdapat di beberapa wilayah/kecamatan di kabupaten Ogan Komering Ilir.
Masyarakat Komering Kayuagung dengan jumlah yang signifikan dapat ditemukan di kecamatan Kayuagung yang merupakan ibukota/pusat pemerintahan dari kabupaten Ogan Komering Ilir.
Mayoritas masyarakat sub-suku Kayuagung memeluk agama Islam dan umumnya bekerja sebagai petani.
Budaya dan adat istiadat yang masih terjaga hingga kini ialah Adat Lamaran dan Tari Penguton Kayuagung.
Suku Kayuagung adalah salah satu bagian dari kelompok etnik/subsuku etnis Komering.
7. Suku Lematang
Suku Lematang atau Melayu Lematang adalah satu suku Melayu yang sebagian besar populasinya tinggal di sepanjang pinggir Sungai Lematang dan daerah sekitarnya, terbentang dari Kabupaten Lahat sampai ke Kabupaten Muara Enim.
Di Kabupaten Lahat, mereka tinggal di wilayah Pulau Pinang, Lahat, dan Merapi.
8. Suku Ogan
Suku Ogan terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ilir.
Mereka mendiami tempat sepanjang aliran Sungai Ogan dari Baturaja sampai ke Selapan. Orang ogan biasa juga disebut orang Pagagan.
Suku Ogan terbagi menjadi 3 (tiga) sub-suku, yakni: Suku Pegagan Ulu, Suku Penesak, dan Suku Pegagan Ilir.
9. Suku Pasemah
Suku Pasemah adalah suku yang mendiami wilayah kabupaten Empat Lawang, kabupaten Lahat, Ogan Komering Ulu, dan di sekitar kawasan gunung berapi yang masih aktif, gunung Dempo.
Suku bangsa ini juga banyak yang merantau ke daerah-daerah di Provinsi Bengkulu.
Menurut sejarah, suku ini berasal dari keturunan Raja Darmawijaya (Majapahit) yang menyeberang ke Palembang (pulau Perca).
Suku ini banyak yang tersebar di pegunungan Bukit Barisan, khususnya di lereng-lerengnya.
Menurut mitologi nama Pasemah berasal dari kata Basemah yang berarti berbahasa Melayu.
Hasil utama masyarakat suku ini ialah kopi, sayur-sayuran dan cengkeh dengan makanan pokoknya ialah beras.
Nah itulah artikel suku yang Remey bahas kali ini, semoga bermanfaat yahh.*