Bermahzab Bung Karno, Panji Gumilang: Shalat di Al Zaytun Perempuan Shaft Didepan
Bermahzab Bung Karno, Panji Gumilang: Shalat di Al Zaytun Perempuan Shaft DidepanKLIKREMEY - Heboh shalat Idul Fitri shaft laki-laki bercampur perempuan di pesantren mondern Al-Zaytun.
Terjawab dari jawaban Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun melalui video berdurasi 05.08 menit yang saat ini lagi viral.
“Itu kok ada perempuan, urusan perempuan didepan, siapa yang majukan, silahkan,” jelas Panji dikutip dari video snack video akun @denai siuda Sabtu 29 April 2023
Publik dihebohkan dengan foto wanita berada di saf depan berdampingan dengan pria saat salat.
Terjawab dari jawaban Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun melalui video berdurasi 05.08 menit yang saat ini lagi viral.
“Itu kok ada perempuan, urusan perempuan didepan, siapa yang majukan, silahkan,” jelas Panji dikutip dari video snack video akun @denai siuda Sabtu 29 April 2023
Publik dihebohkan dengan foto wanita berada di saf depan berdampingan dengan pria saat salat.
Ternyata foto itu merupakan foto salat di Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu, Syekh Panji Gumilang mengatakan, hal tersebut merupakan mazhab Bung Karno yang dianutnya.
Setelah heboh wanita di saf depan, Syekh Panji mengungkapkan akan memperbolehkan wanita menjadi khotib salat Jumat.
Dilanjutkan Panji, banyak yang bertanya, Perempuan Shalat di Shaft terdepan mengaju pada mahzab apa,
“mahzab apa? kok pake Nahzab, nanti saya jawab aneh lagi. Mahzab saya Mahzab Bung Karno, dan itu sudah.”
Tegas Panji seraya bercerita bahwa dirinya sudah mengenal bung Karno sejak lama dan pernah berjabat tangan saat SD kelas 3.
Setelah menerapkan perempuan bisa berdampingan dengan lelaki.
Bahkan terkadang berada di shaf depan, Panji lebih jauh mengungkapkan, Center of Education Al-Zaytun akan menampilkan nisa (perempuan) untuk menjadi khatib pada shalat Jumat.
Berhubungan dengan kebijakannya tersebut, Panji lantas menceritakan percakapan imajinernya dengan Bung Karno.
Dalam percakapan itu, dia mengaku sempat ditegur Bung Karno karena mengambil langkah itu. Panji pun menjawab, “Bung mengatakan agama itu adalah rasional. Siapa yang tidak rasional bukan beragama. Bung ingat bahwa Bung mengucapkan merdeka. Aku tambah merdeka ruh, merdeka pikir,” ujar Panji.
Menanggapi viralnya shalat bercampur pria dan wanita di Al Zaytun.
Muslimat Nahdlatul Ulama meminta agar pihak Ma’had Al-Zaitun melakukan penghormatan kepada wanita dengan tidak melenceng dari tata cara yang diajarkan Nabi SAW.
Dia menegaskan, Rasulullah sangat menghormati martabat perempuan, tetapi memberikan panduan tata cara shalat berjamaah jika kaum perempuan berada di belakang shaf laki-laki.*
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu, Syekh Panji Gumilang mengatakan, hal tersebut merupakan mazhab Bung Karno yang dianutnya.
Setelah heboh wanita di saf depan, Syekh Panji mengungkapkan akan memperbolehkan wanita menjadi khotib salat Jumat.
Dilanjutkan Panji, banyak yang bertanya, Perempuan Shalat di Shaft terdepan mengaju pada mahzab apa,
“mahzab apa? kok pake Nahzab, nanti saya jawab aneh lagi. Mahzab saya Mahzab Bung Karno, dan itu sudah.”
Tegas Panji seraya bercerita bahwa dirinya sudah mengenal bung Karno sejak lama dan pernah berjabat tangan saat SD kelas 3.
Setelah menerapkan perempuan bisa berdampingan dengan lelaki.
Bahkan terkadang berada di shaf depan, Panji lebih jauh mengungkapkan, Center of Education Al-Zaytun akan menampilkan nisa (perempuan) untuk menjadi khatib pada shalat Jumat.
Berhubungan dengan kebijakannya tersebut, Panji lantas menceritakan percakapan imajinernya dengan Bung Karno.
Dalam percakapan itu, dia mengaku sempat ditegur Bung Karno karena mengambil langkah itu. Panji pun menjawab, “Bung mengatakan agama itu adalah rasional. Siapa yang tidak rasional bukan beragama. Bung ingat bahwa Bung mengucapkan merdeka. Aku tambah merdeka ruh, merdeka pikir,” ujar Panji.
Menanggapi viralnya shalat bercampur pria dan wanita di Al Zaytun.
Muslimat Nahdlatul Ulama meminta agar pihak Ma’had Al-Zaitun melakukan penghormatan kepada wanita dengan tidak melenceng dari tata cara yang diajarkan Nabi SAW.
Dia menegaskan, Rasulullah sangat menghormati martabat perempuan, tetapi memberikan panduan tata cara shalat berjamaah jika kaum perempuan berada di belakang shaf laki-laki.*